Jika Warga Taman Sari di Gusur Mau Dikemanakan Penghasilan Mereka?


Jika Warga Taman Sari di Gusur Mau Dikemanakan Penghasilan Mereka?


πŸ‘€ Aditya Afri Kusumah Putra  πŸ”Ÿ Senin, 29 Oktober 2018  πŸ•• 18:45


Bandung – Penggusuran yang terjadi pada tahun 2017 silam tepatnya di RW 11 Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Bandung Wetan, Desa Cibubur mengalami penolakan keras dari warga sekitar, pasalnya penggusuran yang terjadi di daerah tersebut mengakibatkan hilangnya sebagian mata pencaharian warga asli Taman Sari. Penggusuran dipicu karena Pemkot Kota Bandung berencana membuat rumah deret di kawasan padat penduduk tersebut, penggusuran sempat diwarnai adu mulut oleh segelintir oknum aparat dan warga, rencana penggusuran yang dilakukan Pemkot Kota Bandung berdampak buruk bagi sebagian warga yang mencari penghasilan di daerah tersebut.


Gambar : Reruntuhan rumah warga hasil penggusuran

Warga di daerah RW 11 menolak di gusur karena mereka mencari penghasilan dari berdagang, menyewakan kontrakan kepada mahasiswa mahasiswa, serta ada juga yang menjadi tukang parkir di daerah tersebut, oleh karena itu apabila rumah dan lahan mereka sampai di gusur oleh Pemkot Bandung maka mereka akan kehilangan mata pencaharian nya.
Penggusuran yang dilakukan Pemkot Bandung rencana nya akan membuat rumah deret di kawasan RW 11, alasan warga menolak penggusuran diantaranya, warga di tawarkan mengontrak rumah terlebih dahulu sebelum jadinya pembangunan rumah deret, akan tetapi warga menolak, karena alasannya akan hilang mata pencaharian mereka, karena mereka diperintahkan mengotrak rumah yang jaraknya cukup jauh dari lokasi mereka membuka usaha. Alasan lain rencananya Pemkot Bandung akan membuatkan rumah deret untuk warga Taman Sari, akan tetapi saat di sosialisasikan ternyata Pemkot akan membuat rumah susun dan akan di buat 4 tower gedung dengan 6 lantai, ada salah satu warga yang kami wawancarai mengenai penolakan penggusuran, beliau bernama Eva Eryani Effendi, Rabu (24/10/2018).

Gambar : Salah satu warga yang di wawancarai seputar penggusuran di Taman Sari

“Kami tidak setuju dengan adanya penggusuran ini, karena seolah olah pemerintah telah merenggut pengasilan warga Taman Sari, dan seperti yang sekarang ini sodara sodara kita yang sudah berada di luar lingkungan RW 11 Taman Sari mereka bingung, sebab sudah kehilangan penghasilan mereka, sebab yang tadinya mereka berdagang, menyewakan kontrakan sekarang sudah tidak ada lagi penghasilan mereka. Selain itu tanah yang kami tempati sekarang adalah tanah bebas, tanah ini warisan dari nenek moyang kami, kami tinggal disini dari tahun 60 an dari sebelum adanya jembatan pasopati, ada wacana yang di publikasikan oleh Ridwan Kamil di Instagram tentang Rumah Deret, itu bukan rumah deret, melainkan rumah susun, yang rencananya akan di bangun 4 tower gedung dengan 6 lantai, dan 1 gedung berisi 200 unit, menurut Eva rumah susun bukan solusi untuk warga RW 11, sebab saat akan dilakukan pembangunan rumah susun, kami akan ditempatkan dimana? Yang pastinya kami akan keluar dari lingkungan taman sari dan kami akan kehilangan penghasilan kami yang di dapat di daerah ini, pembangunan ini bukan solusi untuk mengentaskan kemiskinan. Dan kami juga tidak setuju dibangunnya rumah susun ini karena rumah susun ini di bangun dengan 6 lantai dan lantai 1 sampai 5 tidak menggunakan lift, hanya lantai 5 dan 6 saja yang menggunakan lift, coba kalian bayangkan saat ibu-ibu disini semakin menua pasti mereka akan kerepotan untuk menaiki tangga yang tidak memakai lift, selain itu juga kami disuruh membayar uang sewa di tahun ke – 7 saat rumah susun sudah jadi, permasalahannya saat ada warga yang tidak bisa membayar di tahun tahun berikutnya akan dikemanakan sodara-sodara kami? Pada intinya kami warga Taman Sari menolak keras penggusuran” tutur Eva Eryani Effendi, umur 48 tahun berprofesi sebagai penjahit.

Gambar : Salah satu bentuk penolakan warga melalui tulisan dan gambar

Saat ini dipastikan warga menolak bentuk tindakan penggusuran yang dilakukan Pemkot Bandung yang di anggapnya telah menyengsarakan warga bukan menyejahterkan, pihaknya berharap solusi untuk pengajuan tanah menjadi milik warga.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lihatlah Perjuangan Maung Ngora U-19